24.4.17

Kartini dan Aisyah Radhiallahu’anha

Mungkin Ibu Kartini -semoga Allah merahmati beliau- jadi wanita orang paling dicintai di hari ini, namun siapa yang lebih mulia dari wanita yang paling dicintai Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam?

أيُّ الناسِ أحَبُّ إليك ؟ قال : عائشةُ

“Rasulullah ditanya: siapa manusia yang paling engkau cintai? beliau menjawab: ‘Aisyah” (HR. Al Bukhari 4358, Muslim 2384)

Mungkin Ibu Kartini dianggap paling berjasa terhadap pendidikan wanita di negeri ini, namun siapa yang lebih berjasa dibanding wanita yang paling ‘alimah yang menyampaikan banyak ilmu-ilmu dari Rasulullah sehingga akhirnya (dengan hidayah dari Allah) bisa sampai kepada kita hari ini?

Atha’ mengatakan:

كانت عائشة أفقه النساء وأحسن الناس ، وأعلم الناس رأيا في العامة

“‘Aisyah adalah wanita yang paling faqihah (berilmu) dan manusia yang paling baik, dan yang paling baik pendapatnya secara umum”

Imam Az Zuhri mengatakan:

لو جمع علم عائشة إلى علم جميع النساء لكان علم عائشة أفضل

“Andaikan dikumpulkan semua ilmu ‘Aisyah dengan ilmu seluruh para wanita maka ilmu ‘Aisyah lebih utama”


[Terinspirasi dari: alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=2&View=Page&PageNo=1&PageID=11781 ]


Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama

Sumber: kangaswad.wordpress.com

Dua persyaratan utama ibadah

Ibadah yang kita lakukan tidaklah cukup dengan bermodal semangat belaka ataukah dibangun dengan sangkaan baik kita.

Diterimanya ibadah seorang hamba di sisi Allah Tabaraka Wa Ta'ala ketika telah memenuhi dua persyaratan utama :

1. Ikhlas semata-mata karena Allah Ta'ala bukan karena riya atau ingin mendapatkan sanjungan manusia.

2. Sesuai dengan sunnah dan amalan yang di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Bagaimanapun sangkaan baik kita terhadap amalan yang kita lakukan,akan tetapi tatkala amalan tersebut tidak sesuai dengan tuntunan dan contoh dari nabi_Shalallahu 'alaihi wa sallam, bukannya pahala yang diraih melainkan adzab yang akan dipetik.

Simak kisah indah dari Al-Imam Sa'id ibnul musayyab rahimahullah,
berikut ini :

Berkata Asy-Syaikh Al-Albaniy Rahimahullah :

 روى البيهقي بسند صحيح،
عن سعيد بن المسيب رحمه الله

 أنه رأى رجلا يصلي بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين،
يكثر فيها الركوع والسجود فنهاه،،،

فقال : يا أبا محمد !
أيعذبني الله على الصلاة ؟!!!

قال : لا، ولكن يعذبك على خلاف السنة.


وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب رحمه الله تعالى
وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع باسم أنها ذكر وصلاة ثم ينكرون على أهل السنة إنكار ذلك عليهم،

ويتهمونهم بأنهم ينكرون الذكر والصلاة !!! وهم في الحقيقة إنما ينكرون خلافهم للسنة في الذكر والصلاة ونحو ذلك .

Al-Imam Al-Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanad yang shohih sebuah atsar dari Sa'id Ibnul Musayyab Rahimahullah,

Suatu ketika Sa'id Ibnul Musayyab melihat seorang lelaki yang melakukan sholat sunnah setelah terbitnya fajar subuh lebih dari dua raka'at.

Melihat kejadian ini Sa'id Ibnul Musayyab pun melarang lelaki tersebut.

Berkata sang lelaki :
Wahai abu muhammad !!!
Apakah Allah akan mengadzabku disebabkan sholat yang aku kerjakan ???,

Maka abu muhammad sa'id ibnul musayyab pun menjawab :
Tidak,
Akan tetapi Allah Ta'ala mengadzabmu disebabkan engkau menyelisihi sunnah.


Dan ucapan ini merupakan jawaban indah dari Sa'id ibnul Musayyab Rahimahullah Ta'ala

Yang juga merupakan senjata yang ampuh untuk membungkam orang-orang yang mengamalkan ibadah yang tidak ada tuntunannya, yang menganggap baik kebanyakan amalan tersebut, yang mereka lakukan dengan berkedok " melakukan dzikir atau sholat "
kemudian mereka pun menyanggah ahlus sunnah yang selalu mengingkari perbuatan mereka.

Mereka pun tidak segan-segan menuduh ahlus sunnah yang senantiasa mengingkari amalan dzikir dan sholat yang mereka perbuat !!!

Dalam kenyataannya,
Tidaklah ahlus sunnah mengingkari amalan yang mereka lakukan melainkan disebabkan penyelisihan mereka terhadap sunnah yang dikemas dalam bentuk dzikir, sholat dan bentuk amalan lainnya.

📚Lihat : Irwau Al-Gholil : 2/236.

Wallahu a'lam.

Banda Aceh

✏ Al-Ustâdz Abu 'abdillah Sahal.
Radio Syiar Tauhid Aceh

Perbezaan antara seorang Muslim sebenar dengan muslim pelampau

1. Muslim sebenar sibuk menjaga imannya, Manakala Muslim pelampau asyik menjaga Iman orang lain.

2. Muslim sebenar berusaha membawa dirinya dan orang lain untuk masuk syurga, Manakala muslim pelampau asyik menerakakan orang lain.

3. Muslim sebenar sentiasa memaafkan atau melihat kesalahan atau kesilapan orang lain dengan hati yang terbuka, Manakala muslim pelampau sentiasa mencari salah orang lain agar dia dapat mengkritik untuk memperlihatkan kepada dunia bahawa dia Betul dan orang lain Salah atau bodoh.

PERHATIAN!
Tulisan ini berasal dari kiriman WahtsApp beruapa pandangan peribadi, tiada sumber rujukan.


23.4.17

R A H S I A S U J U D K E T I K A S O L A T

Sujud melibatkan 5 anggota badan yang bertumpu pada bumi, iaitu:

 - dahi
 - hidung
 - kedua telapak tangan
 - lutut
 - kedua hujung kaki (jari).

Sujud adalah konsep merendahkan diri, memuji Allah SWT  dan meminta segala macam permintaan kepada Allah swt.

Sekaligus, mengikis sifat tercela seperti sombong, riya', ujub,  takabur dll.

Dr Fidelma O'Leary, Phd Neuroscience dari St Edward's University, telah menjadi mu'allaf, karena mendapati fakta tentang manfaat sujud bagi kesehatan.

Dalam kajiannya ditemukan bahwa
ada beberapa urat syaraf di dalam otak manusia yg tidak dimasuki darah dan urat ini hanya dimasuki darah ketika manusia bersujud.

Tetapi urat saraf ini hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja.
Iaitu pada waktu-waktu solat yang telah ditetapkan (subuh, zuhur, asar, maghrib dan Isya').

SubhanAllah...

Jadi, siapa yang tidak solat maka urat ini tidak menerima darah sehingga otaknya tidak berfungsi secara normal.

Salah satu indikasinya adalah timbul macam-macam gejala sosial di masyarakat yg tidak solat saat ini.

Karena letak otak di atas jantung, maka kata Prof Hembing, jantung hanya mampu membekalkan 20% darah ke otak manusia,
maka dibantu lagi dengan sujud yang lebih lama agar menambah kekuatan aliran darah ke otak.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Rasulullah saw, supaya kita sujud berlama-lama pada raka'at terakhir.

Manfaat sujud berlama-lama ini adalah untuk:

1. Menolak pening

2. Jauhi migrain

3.  Segarkan otak

4.  Tajamkan akal pikiran (peka)

5.  Legakan sistem pernafasan

6.  Betulkan pundi peranakan yang jatuh

7. Betulkan dan kukuhkan kedudukan bayi dalam kandungan

8. Elak kandungan songsang dll.

Dan yang menakjubkan, jika kita memperhatikan, bentuk saraf yang ada dalam otak kita berbentuk seperti orang yang sedang sujud.

PERHATIAN!
Tulisan ini berasal dari kiriman WahtsApp, tiada sumber rujukan.


Renungan Hari Ini

PERHATIAN!
Tulisan ini berasal dari kiriman WahtsApp, tiada sumber rujukan.


Pertandingan bola : 90 menit
Film serial : 60 menit
Film : 130 menit
Shalat : 5 menit

Neraka Jahannam : sepanjang hidup
Surga : sepanjang hidup

Mari kita merenung
Whatsapp : 300 kawan
Kontak : 80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu
Kawan di kubur : kau sendirian

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan
Hakikatnya : tak ada yang memberimu manfaat selain sholatmu

Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an )
Maka Tangisilah dirimu sendiri !

Barangsiapa yg tdk membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran

Ulasan : aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :
"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"

Alam yang aneh,
Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.
Berita tentang kematian terus bermunculan ada yg mati karena kecelakaan ada krn sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.

Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.

Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda
Maaf.. Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja
( kuburan tempat manusia segala usia )

Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
Hari Kemarin : kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi
Hari ini : kita jalani namun tak berlangsung lama
Besok: kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi
Maka saling memaafkan dan sedekahlah
Karena: aku engkau dan mereka
-- akan pergi -- meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...

Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin

Saudara ku yang mulia:
Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.

Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut

Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahala nya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahala mu Insya Allah.

(Ust. Bachtiar nasir)

DETIK - DETIK WAFATNYA UMMUL MUKMININ KHADIJJAH R.HA

PERHATIAN!
Tulisan ini berasal dari kiriman WahtsApp, tiada sumber rujukan.

Dalam kitab Al Busyro, yang ditulis Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani disebutkan, istri Rasulullah Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.

Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Rasulullah menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung da’wah Islam sepenuhnya”.

Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku”
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”

Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit membawa lima kain kafan. Rasulullah bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Khadijah, engkau ya Rasulullah, Fatimah, Ali dan Hasan.”, jawab Jibril.
Jibril berhenti dan menangis. Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Khadijah istrku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kamu hibahkan untuk Islam. Kaun muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”
“Ya Allah, ya Ilahi rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”

Tiba-tiba Ali berkata, “Aku, Ya Rasulullah!”

Peristiwa wafatnya Khadijah itu sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedih perasaan Rasulullah ditinggal dua orang sangat dicintai dan mendukung perjuangannya menegakkan Islam.

Ilaa hadlratin Nabiyyil musthafa, wa ilaa Khadijatal Kubra, al fatihah …..

Dalam kisah lain diceritakan:

Seluruh kekayan Khadijah diserahkan kepada suaminya, kepada Nabi s.a.w untuk perjuangan agama ini. Dua per tiga kekayaan Kota Mekkah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat tidak ada kafan yang digunakan untuk menutupi jasad Khadijah bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu.

Dikisahkan, suatu hari Nabi s.a.w pulang dari pada dakwah islam, ketika pulang masuk ke dalam rumah, biasa Khadijah menyambut, berdiri di depan pintu, ketika Khadijah hendak berdiri menyambut Nabi s.a.w berkata, “wahai Khadijah tetaplah kamu ditempatmu”. Ketika itu Khadijah sedang menyusukan Fatimah yang ketika itu masi bayi.

Sahabat yang di muliakan Allah Ta’ala, karena begitu besar pengorbanan Nabi dan Khadijah untuk agama ini, untuk bagaimana hari ini kita mengenal Allah Ta’ala, untuk bagaimana hari ini kita mengenal Sholat.

Sahabat yang di muliakan Allah Ta’ala, seluruh kekayaan mereka telah habis sehingga ketika Fatimah menyusu bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang keluar yang masuk dalam mulut Fatimah RA. Maka Nabi s.a.w telah mengambil ini Fatimah dan diletakkan di tempat tidur. Gantilah Nabi s.a.w berbaring di pangkuan Khadijah yang lelah seusai berjumpa dengan manusia dalam berdakwah dengan menghadapi caci maki , fitnah manusia ketika itu. Nabi tertidur, ketika itulah Khadijah dengan belaian kasih sayang membelai kepala Nabi s.a.w.. tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Nabi s.a.w. Nabi pun terjaga..
“wahai Khadijah. Kenapa engkau menangis?”. “adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?”. “Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan..”. “..tetapi hari ini engkau telah dihina orang, semua orang telah menjauhi dirimu”. “seluruh kekayaanmu habis”. “Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad..?”.

Khadijahpun berkata “Wahai suamiku. Wahai Nabi Allah”. “Bukan itu yang kutangiskan”. “Dahulu aku memiliki kemuliaan..”. “.. kemuliaan itu aku serahkan untuk Allah dan RosulNya”. “Dahulu aku memiliki kebangsawanan..”. “.. kebangsawanan itu aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”. “Dahulu aku memiliki harta kekayaan..”. “..seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”. “wahai Rosululloh”. “sekarang aku tak punya apa-apa lagi”. “Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini”. “wahai Rosululloh.. sekiranya aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai”. “sekiranya engkau hendak menyebrangi sebuah lautan”. “engkau hendak menyebarangi sungai dan engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun jembatan”. “.. maka engkau galilah lubang-lubang kuburku, kau galilah kuburku, engkau ambilah tulang belulangku”. “kau jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu untuk jumpa dengan manusia”. “Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah”. “Ingatkan mereka kepada yang hak”. “ajak mereka kepada Islam, wahai Rosululloh”.

Sahabat yang dimuliakan allah Ta’ala. Seorang Nabi yang agung, seorang istri yang agung , suami istri berpelukan sambil menangis memikirkan agama ini.

Allahuakbar..

Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu. Karena dua orang yang dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.Al Fatihah untuk Sayyidatina Khadijah ...... Semoga kita semua ada di hati beliau di cintai beliau sehingga Rasulullah pun mencintai kita aamiin Ya Robb...

My Headlines